Komisi C Minta Pasar Wage Dijadikan Pasar Tematik

0
194
Asrori
Asrori

DPRD TULUNGAGUNG – Komisi C DPRD Tulungagung prihatin dengan keadaan Pasar Wage yang kondisinya semakin sepi pengunjung. Mereka meminta Pemkab Tulungagung untuk membuat pasar tradisional tersebut menjadi pasar tematik sehingga dapat memantik banyak pengunjung kembali ke Pasar Wage.

. “Untuk menggairahkan kembali Pasar Wage salah satunya harus dibuat menjadi pasar tematik,” ujar Ketua Komisi C DPRD Tulungagung, Asrori SH, di Kantor DPRD Tulungagung, Rabu (24/1).

Mantan Kepala Desa Tiudan ini sangat menyayangkan jika Pasar Wage dibiarkan terus terpuruk. Apalagi saat ini jumlah pedagangnya tinggal 50 persen saja.

Menurut dia, Pasar Wage merupakan pasar ikonik dan pasar legendaris di Kota Tulungagung, sehingga perlu ada penyelamatan agar tidak semakin terpuruk.

“Dulu warga Tulungagung saat hari raya Idul Fitri kalau tidak berbelanja baju dan lainnya di Pasar Wage serasa belum lebaran. Belum afdol,” bebernya.

Asrori menyebut sudah waktunya Bappeda dan Bapenda Kabupaten Tulungagung melakukan upaya penyelamatan Pasar Wage. Terlebih saat ini juga banyak contoh keberadaan pasar tematik yang membuat pasar rakyat bisa bertahan di tengah kompetisi dengan pusat-pusat perbelanjaan modern.

“Salah satunya bisa dikembangkan dengan wahana permainan. Ini akan membuat pedagang yang masih bertahan di Pasar Wage akan kembali bergairah dengan wahana permainan yang bisa menyedot banyak pengunjung,” paparnya.

Namun demikian, lanjut Asrori, sebelum membuat Pasar Wage menjadi pasar tematik perlu juga dilakukan studi kelayakan. “Studi kelayakan dilakukan agar Pasar Wage menjadi pasar tematik yang memiliki keunikan tersendiri sehingga mampu membuat pedagang di sana bergairah kembali,” tuturnya.

Asrori berharap Bappeda dan Bapenda Kabupaten Tulungagung dapat membuat inovasi agar Pasar Wage tidak sampai lebih terpuruk. “Harus ada solusi untuk menggairahkan dan menghidupkan kembali Pasar Wage. Terlebih para pedagang yang sekarang bertahan di Pasar Ngemplak untuk menghidupi keluarganya,” ucapnya

Lebih lanjut, ia menyatakan pedagang sayur di Pasar Wage saat ini kalah bersaing dengan pedagang serupa di Pasar Ngemplak. Begitu pun dengan pedagang pakaian yang tergerus oleh perkembangan perdagangan online.

“Kemarin DPRD Tulungagung sudah pula berusaha untuk meramaikan Pasar Wage dengan menempatkan Mal Pelayanan Publik di sana tetapi tidak layak. Untuk perkantoran Pemkab juga sudah ada di eks Pertokoan Belga. Karena itu, perlu studi kelayakan untuk dibuat sebagai pasar tematik,” paparnya.