
DPRD TULUNGAGUNG – Menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Komisi C DPRD Tulungagung, Selasa (22/6), mengunjungi beberapa sentra industri kecil dan menengah (IKM). Kunjungan tersebut untuk memotivasi pelaku IKM agar tetap eksis di tengah pandemi Covid-19.
Ketua Komisi C DPRD Tulungagung, Asrori SH, mengungkapkan dalam kunjungan yang mengikutsertakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tulungagung ini diharapkan para oelaku IKM tidak berputus asa. “Kami tahu situasi saat ini. Pelaku IKM harus tetap jalan di situasi sulit sekarang,” ujarnya.
Menurut dia, sulitnya dunia usaha di tengah pandemi Covid-19 juga harus menjadi perhatian Disperindag Kabupaten Tulungagung. Utamanya pelaku IKM.

“Karena itu, kami minta Disperindag untuk memperhatikan keberadaan IKM di tengah masa-masa sulit saat ini,” tuturnya.
Ada beberapa IKM yang dikunjungi pimpinan dan anggota Komisi C DPRD Tulungagung pada hari ini. Di antaranya, industri kerajinan craft di Kelurahan Tertek, kerajinan kulit di Desa Tawangsari dan industri besi di Desa Kiping.
Sehari sebelumnya, Senin (21/6), Komisi C DPRD Tulungagung dalam rangka program pengawasan dan pembangunan juga melakukan kunjungan ke Puskesmas Bangun Jaya , Puskesmas Pakel dan Puskesmas Bandung. Kunjungan ini untuk memastikan kesiapan Puskesmas setelah semua dinaikkan statusnya menjadi BLUD (Badan Layanan Umum Daerah).

Asrori mengungkapkan jika pada tahun lalu hanya ada sembilan Puskesmas yang berstatus BLUD, namun pada tahun ini sudah 32 Puskesmas se- Kabupaten Tulungagung berstatus BLUD. “Kami minta meski sudah BLUD, Puskesmas tetap harus menomer satukan sisi kemanusiaan,” tandasnya.
Politisi asal Partai Golkar ini menuturkan status BLUD Puskesmas yang mengharuskan mereka berjiwa entreprenuer tidak serta merta menyisihkan sisi kemanusian dalam memberi pelayanan kesehatan masyarakat. “Fungsi kemanusian tetap nomer satu dan dari sisi pendapatan juga harus tambah. Itu yang harus dilakukan Puskesmas berstatus BLUD,” ucapnya.