Pimpinan Dewan Audiensi dengan Masyarakat Peduli Desa Babadan

0
23
Marsono bersama para Wakil Ketua DPRD Tulungagung saat melakukan audiensi dengan Masyarakat Peduli Desa Babadan, Kamis (12/12).
Marsono bersama para Wakil Ketua DPRD Tulungagung saat melakukan audiensi dengan Masyarakat Peduli Desa Babadan, Kamis (12/12).

DPRD TULUNGAGUNG – Pimpinan DPRD Tulungagung melakukan audiensi dengan Masyarakat Peduli Desa Babadan Kecamatan Karangrejo, Kamis (12/12). Audiensi berlangsung di Ruang Aspirasi Kantor DPRD Tulungagung.

Masyarakat Peduli Desa Babadan saat memperlihatkan kondisi jalan rusak di desanya melalui pemutaran video.
Masyarakat Peduli Desa Babadan saat memperlihatkan kondisi jalan rusak di desanya melalui pemutaran video.

            Masyarakat Peduli Desa Babadan yang didampingi LSM menyampaikan keluhan terkait kondisi jalan rusak di desanya yang tidak kunjung diperbaiki. “Jalan rusak itu berada di Dusun Setonobendo, Dusun Persilan dan Dusun Pereng. Kalau malam dan siang hari sering terjadi kecelakaaan,” ujar Choirul Munifah yang menjadi juru bicara dari Masyarakat Peduli Desa Babadan saat audiensi.

Masyarakat Desa Babadan meminta agar segera ada perbaikan jalan tersebut. Terlebih saat audiensi berlangsung perwakilan masyarakat Desa Babadan tersebut juga memperlihatkan kondisi jalan yang rusak itu dengan pemutaran video.

            Camat Karangrejo, Suhartono, dan Kepala Desa Babadan, Suyitno, ikut hadir dalam audiensi yang dipimpin Ketua DPRD Tulungagung, Marsono SSos, dan didampingi para Wakil Ketua DPRD Tulungagung, yakni H Abdulah Ali Munib SH, Ebin Sunaryo AMd Kep dan Sabar.

            Suyitno memaparkan jika status jalan rusak merupakan jalan milik PU. Bukan jalan milik desa. “Sejak tahun 2016 belum tersentuh peralatan (untuk perbaikan). Desa tidak punya kewenangan untuk memperbaiki,” tuturnya.

            Menanggapi keluhan warga Desa Babadan ini, Marsono menyatakan perlu ada solusi untuk perbaikan jalan rusak. Seperti di antaranya dengan pokir anggota dewan, melalui AKD DPRD Tulungagung yang membidangi dan minta bantuan dari kementerian dan DPR RI.

            Usai audiensi, ia pun kembali menandaskan solusi tersebut. Apalagi disebutkannya jika tidak hanya di Desa Babadan yang saat ini kondisi jalannya rusak. Tetapi ada desa lain di Kabupaten Tulungagung yang mengalami hal serupa.

            “Bagaimana menanganinya, beberapa pihak dilibatkan, seperti pokirnya dewan atau bisa menitipkan program melalui DPRD ke OPD, juga membangun komunikasi akses dengan provinsi. Coba ke Jakarta ke Kementerian atau paling tidak ke kolega DPR RI,” paparnya.