Ketua Dewan Dukung Pengembangan PHT

0
335
Marsono bersama Bupati Maryoto Birowo dan Wabup Gatut Sunu Wibowo melihat sapi yang diperjual-belikan di PHT, Rabu (22/12)
Marsono bersama Bupati Maryoto Birowo dan Wabup Gatut Sunu Wibowo melihat sapi yang diperjual-belikan di PHT, Rabu (22/12)

DPRD TULUNGAGUNG – Rencana penambahan sarana dan prasarana di Pasar Hewan Terpadu (PHT) di Desa Sumberdadi Kecamatan Boyolangu mendapat dukungan dari Ketua DPRD Tulungagung, Marsono SSos. Ia menyebut penambahan sarana dan prasarana itu untuk kepentingan masyarakat, utamanya para pedagang dan pembeli di PHT.

“Selama untuk kesejahteraan rakyat kami akan selalu mendukumg,” ujarnya usai acara selamatan boyongan pedagang PHT, Rabu (22/12) siang.

Menurut dia, rencana penambahan sarana dan prasarana di PHT menjadi atensi khsusus D{RD Tulungagung. Utamanya terkait anggaran.

“Nanti anggarannya menyesuaikan. Selama itu proporsional kami mendukung dan kami saat ini dalam posisi menunggu permintaan dari OPD terkait,” paparnya.

Marsono selanjutnya juga mengapresiasi antusiasme pedagang saat boyongan ke PHT dari pasar hewan lama di Desa Beji Kecamatan Boyolangu pada hari ini. Ia menyebut kepindahan tersebut sebagai ending yang arahnya menuju ke lebih baik.

Marsono berbincang dengan salah seorang warga terkait mulai beroperasinya PHT, Rabu (22/12)
Marsono berbincang dengan salah seorang warga terkait mulai beroperasinya PHT, Rabu (22/12)

“Kalau prospeknya dari sisi lingkungan di pasar hewan lama kurang menguntungkan, maka relokasi menjadi jalan keluar. Dan sampai sekarang DPRD belum menerima aduan terkait adanya keberatan pedagang pindah ke PHT,” tuturnya.

Sebelumnya, di tempat yang sama, Bupati Tulungagung, Drs Maryoto Birowo MM, mengungkapkan alasan kepindahan pasar hewan ke PHT dari sebelumnya di Desa Beji Kecamatan Boyolangu. Menurut dia hal itu lebih disebabkan pasar hewan lama sudah tidak representaif lagi. Selain tidak bisa dikembangkan karena lahannya sempit, juga saat ini berada di tengah kawasan pemukiman dan sekolah.

“Sudah tidak sehat lagi. Waktu pasaran, kotoran hewannya membuat bau tidak sedap ke kawasan perumahan dan sekolah sehingga mereka komplain,” katanya.