DPRD TULUNGAGUNG – Ketua DPRD Tulungagung, Marsono SSos, berharap dengan dibelinya tanah Griyo Dalem Kanjengan oleh Pemkab Tulungagung dapat bermanfaat bagi masyarakat Tulungagung. Utamanya, sebagai tempat untuk pengenalan sejarah bagi generasi penerus.
“Kami punya inisiasi agar tanah Griyo Dalem Kanjengan dapat dijadikan tempat awal mengenalkan edukasi kesejarahan generasi yang akan datang,” ujarnya usai bersama Bupati Tulungagung, Drs Maryoto Birowo MM, menyaksikan penandatanganan pembelian tanah Griyo Dalem Kanjengan di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Senin (29/8).
Menurut Marsono, Griyo Dalem Kanjengan nantinya tidak hanya bisa digunakan untuk menyimpan Pusaka Tulungagung Tombak Jimat Kiai Upas, tetapi bisa juga untuk menyimpan pusaka-pusaka milik pejabat Tulungagung, termasuk milik Bupati Tulungagung atau Wakil Bupati Tulungagung. “Untuk sebagai museum. Untuk menyakralkan pusaka-pusaka dari seluruh wilayah Tulungagung. Semua bisa dititipkan di Griyo Dalem Kanjengan dalam rangka penguatan dan kekeramatan Griyo Dalem Kanjengan,” paparnya.
Selanjutnya, ia membeberkan jika rencana pembelian tanah Griyo Dalem Kanjengan terjadi pada tahun 2020 lalu. Saat itu, ada komunikasi antara dirinya dan keluarga pemilik tanah Griya Dalem Kanjengan melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Tulungagung.
“Dari komunikasi di Hari Jadi Kabupaten Tulungagung tahun 2020 itu kemudian berlanjut. Bupati kemudian menyetujuinya dan ada kepastian untuk dibeli pada tahun 2021 serta terealisasi sekarang setelah penyelesaian adimistrasinya. Jadi prosesnya selama tiga tahun untuk membeli,” terangnya.
Tanah Griyo Dalem Kanjengan dibeli Pemkab Tulungagung seharga Rp 10 miliar. Penandatanganan pelepasan hak tanah Griyo Dalem Kanjengan dilakukan oleh keluarga pemilik di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Senin (29/8). Sementara dari Pemkab Tulungagung yang menandatangani adalah Kepala Disbudpar Kabupaten Tulungagung, Drs Bambang Ernawan MPd.
