DPRD TULUNGAGUNG – Ketua DPRD Tulungagung, Marsono SSos, mengatakan kesakralan prosesi bersih nagari dalam perayaan Hari Jadi Kabupaten Tulunaggung ke-815 harus tetap dikedepankan, meski tetap melakukan penerapan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat di tengah pandemi Covid-19.
“Kesakralan secara hakiki prosesi bersih nagari tetap dikedepankan, meski harus pula melakukan penerapan prokes,” ujarnya disela acara bersih nagari di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Rabu (18/11).
Menurut dia, justru di tengah pandemi Covid-19 semua warga Tulungagung tidak boleh berhenti dalam berinovasi. Termasuk dalam penyelenggaraan acara bersih nagari yang tetap menerapkan prokes dengan ketat.
“Yang pasti dalam peringatan Hari Jadi Kabupaten Tulungagung, kita kembali pada kearifan lokal. Peninggalan adiluhung nenek moyang semakin mendekatkan kita pada rasa nasionalisme,” tambahnya.
Berbeda dengan tahun lalu, acara bersih nagari kali ini dilakukan tanpa arak-arakan, karena penerapan prokes di masa pandemi Covid-19. Seluruh acara dipusatkan di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso.
Arak-arakan pembawa panji daerah Kabupaten Tulungagung dari Kantor Pemkab Tulungagung menuju Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso ditiadakan dan hanya dilakukan dari sisi selatan pendopo. Begitupun pengiringinya hanya terbatas dan semua mengenakan pelindung wajah.
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, usai acara bersih nagari menyatakan penyelenggaraan puncak acara Hari Jadi Kabupaten Tulungagung ke-815 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena penerapan prokes. “Kalau dulu terbuka seperti dengan adanya undangan yang banyak, sekarang undangannya terbatas. Hal ini untuk penerapan protokol kesehatan, physical distancing,” ujarnya.
Bupati Maryoto Birowo menyebut, acara bersih nagari saat ini sifatnya tidak mengundang massa. Seluruh undangan diharuskan melakukan penerapan prokes dengan ketat, termasuk mengenakan masker. “Yang nomor satu tetap penerapan protokol kesehatan. Mata rantai penularan Covid-19 harus diputus,” sambungnya.
Bahkan gunungan sesaji tumpeng yang bernama Buceng Lanang dan Buceng Wadon yang biasanya dibawa ke luar pagar Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso untuk diperebutkan masyarakat saat ini juga tidak dilakukan. Kedua gunungan tersebut hanya diperebutkan oleh undangan yang terbatas di dalam Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso.
Dalam acara bersih nagari hari ini, Rabu (18/11), selain di hadiri oleh Ketua DPRD Tulungagung dan para Wakil Ketua DPRD Tulungagung, semua anggota DPRD Tulungagung juga datang di acara tersebut. Mereka pun mengenakan masker dalam penerapan prokes.
Peringatan Hari Jadi Tulungagung selalu digelar pada tanggal 18 November. Penentuan hari ulang tahun ini mengacu pada Prasasti Lawadan yang terdapat di Desa Wates Kecamatan Campurdarat. Dalam prasasti itu tertulis Sukra Suklapaksa Mangga Siramasa, yang artinya Jumat Pahing 18 November 1205.