DPRD TULUNGAGUNG – Ketua DPRD Tulungagung, Marsono SSos, dan Wakil Ketua DPRD Tulungagung, Ahmad Baharudin, menghadiri prosesi jamasan atau siraman Pusaka Tulungagung Tombak Kiai Upas, Jumat (4/9). Jamasan berlangsung di halaman Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tulungagung di Kelurahan Kepatihan Kota Tulungagung.
Hadir pula dalam acara tersebut Bupati Tulungagung, Drs Maryoto Birowo MM. Selain juga anggota Forkopimda Kabupaten Tulungagung dan Sekda Tulungagung, Drs Sukaji MSi.
Sebelum dilakukan siraman, prosesi diawali dengan kedatangan iring-iringan dayang pembawa air petirtan yang dikawal sepasukan prajurit kadipaten. Iring-iringan dayang ini pun diiringi pula dengan seni tari Reog Kendang yang merupakan tarian khas Kabupaten Tulungagung.
Tombak Kiai Upas merupakan peninggalan masa Kerajaan Mataram Islam dan sudah ditetapkan sebagai pusaka daerah Tulungagung. Panjang tombak Kiai Upas tersebut mencapai 3,25 meter.
Saat acara jamasan atau siraman pusaka Tombak Kiai Upas ini banyak pula warga yang menunggu air bekas jamasannya. Mereka ngalap berkah atau meyakini air bekas jamasan tersebut sebagai air berkah yang dapat memenuhi permintaan.
Ahmad Baharudin sangat mengapresiasi penyelenggaraan jamasan Pusaka Tombak Kiai Upas yang dilakukan setiap bulan Suro penanggalan Jawa itu. Ia pun berharap di tahun-tahun yang akan datang event budaya itu dapat diselenggarakan lebih besar lagi sehingga tidak hanya warga Tulungagung saja yang hadir, tetapi juga warga dari kabupaten/kota sekitar Tulungagung atau bahkan dari seluruh Jatim.
“Dengan event yang lebih besar tentu akan lebih banyak orang yang hadir. Banyaknya orang
yang hadir akan menggerakkan ekonomi masyarakat Tulungagung,” paparnya.
Ia menyebut penyelenggaraan siraman Pusaka Gong Kiai Pradah di Kabupaten Blitar dapat menjadi contoh. “Saat acara jamasan juga diselenggarakan pasar malam. Selain menyemarakkan dan banyak warga yang datang juga sekaligus menggerakkan perekonimian masyarakat,” paparnya.